LONDON, KOMPAS.com — Anak-anak dan remaja disarankan untuk tidak terlalu sering berbicara menggunakan ponsel karena dikhawatirkan dapat mengganggu kesehatan mereka.
Walaupun belum ada bukti ilmiah bahwa ponsel akan menimbulkan ancaman bagi kesehatan, para ahli di Wales mendorong anak-anak untuk lebih irit bicara di ponsel dan memilih ber-SMS.
Saran itu disampaikan salah satu pejabat tinggi pemerintah Wales, Dr Tony Jewell, yang menekankan pentingnya tindak pencegahan dalam mengantisipasi ancaman radiasi ponsel.
"Selalu lebih baik untuk mengambil langkah aman ketimbang menyesal kemudian. Kami tak mengharapkan anak-anak sama sekali berhenti menggunakan ponsel, tetapi ada langkah-langkah di mana mereka dapat melindungi kesehatannya di masa depan," ujar Jewell, seperti dilansir BBC.
Untuk menyosialisasikan imbauan ini, Jewell membuat kampanye kepada anak-anak sekolah menggunakan brosur yang intinya mengajak mereka mengurangi frekuensi bicara lewat ponsel.
"Ketika kamu memakai ponsel untuk bicara, akan terpancar sinyal radio yang dekat dengan kepala. Sinyal ini seperti mengantarkan musik pada radio atau gambar pada televisi. Semakin lama kamu bicara, semakin lama bisa terkena sinyal radio," demikian petikan pesan dalam brosur itu.
"Saat ini tak ada riset yang mengindikasikan bahwa remaja atau anak lebih sensitif terhadap sinyal ponsel. Perlu banyak kajian, namun begitu, kami menyarankan anak dan remaja mengurangi paparan terhadap sinyal radio guna mencegah risiko kesehatan di masa depan," lanjutnya.
Dr Jewell mengaku khawatir kalau risiko itu akan ditemukan dan menimpa kalangan anak-anak dan ramaja. "Melindungi kesehatan remaja Wales adalah prioritas. Meski penelitian saat ini mengindikasikan bahwa ponsel tidak menyebabkan ancaman kesehatan, masih banyak pekerjaan lain yang belum selesai," ujarnya.