Diabetes dan Stroke

JAKARTA, KOMPAS.com - Bukan hal yang aneh, kalau orang berumur atau lanjut usia (lansia) biasanya menyimpan penyakit keras. Soalnya, seiring bertambahnya usia, daya tahan tubuh mereka semakin melemah.


Menurut Djoko Maryono, Dokter Spesialis Internis dan Kardiologis Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta, penyakit-penyakit yang biasanya menghinggapi lansia adalah diabetes, stroke, dan gangguan jantung koroner.

Penyakit diabetes melitus atau kencing manis menjadi salah satu penyakit yang sering merongrong. Ada empat tipe penyakit kencing manis ini. Diabetes tipe 1 yang terjadi karena masalah genetik. Tipe 2 karena pola hidup yang tidak sehat. Ketiga, tipe DM Gestasional yang terdapat pada ibu hamil. Terakhir, tipe diabetes yang tidak diketahui penyebabnya.

Jika dibiarkan, penyakit diabetes akan melebar ke penyakit lain. Contohnya, gangguan di daerah mata yang bisa mengakibatkan kebutaan atau gangguan di saraf yang bisa mengakibatkan stroke.

Djoko menganjurkan penderita diabetes mengonsumsi vitamin C. "Konsumsi 500 miligram (mg) sampai 1.000 mg per hari," katanya. Vitamin C ini bisa mengikat vitamin dan mineral yang masuk ke dalam tubuh sehingga bisa diserap lebih baik oleh tubuh.

Jika seseorang menderita diabetes, banyak vitamin seperti B12, magnesium, dan zinc yang tidak diserap secara sempurna oleh tubuh. Padahal, vitamin ini mendukung daya tahan tubuh. "Itu sebabnya penderita diabetes mudah terkena infeksi," kata Djoko.

Pakar Gizi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Sri Murni menyarankan penderita diabetes mengonsumsi makanan dengan kadar gula rendah. Sebaiknya pula, para lansia makan besar tiga kali sehari, dan mengemil sehat di antara jam-jam makan.

Selain diabetes, gangguan pembuluh darah atau kardiovaskular juga menjadi langganan para lansia. Contoh penyakit kardiovaskular ini adalah stroke dan gangguan jantung koroner. Gangguan pada pembuluh darah ini tidak terjadi serta merta. Biasanya, si penderita memiliki pola hidup yang tidak sehat. Peminum alkohol, pemilik kadar kolesterol tinggi dan kelebihan berat badan atau obesitas rentan terhadap serangan ini. Stroke terjadi karena penyempitan pembuluh darah otak sehingga mengganggu syaraf penderitanya.

Djoko menyarankan para penderita stroke mengonsumsi vitamin B yang berfungsi untuk menjaga pembuluh darah agar tetap lentur dan tidak menyempit. Vitamin B yang banyak mengandung folat bisa didapatkan pada kacang hijau, nasi merah, dan ketan hitam.

Begitu pula dengan penderita jantung koroner. Penderita jantung koroner yang sudah dipasang ring untuk mempertahankan pembuluh darah tetap terbuka pun ada kemungkinan pembuluh darahnya bisa menyempit lagi.

Dari hasil penelitian, jika lansia rutin mengonsumsi vitamin B, maka kemungkinan terjadi penyempitan pembuluh darah kembali lebih kecil jika dibandingkan dengan tidak mengonsumsi. "Kalau rutin mengonsumsi daya tahannya bisa lebih baik," kata Djoko. (Sanny Cicilia Simbolon)





Baca juga artikel terkait di bawah ini...