Minyak vs Emas

Flashback sebentar nih, Sebelumnya berdasarkan persetujuan Bretton
Woods tahun 1944, sistem monetar internasional (SMI) didasrkan pada
sistem kurs tetap (fixed Exchange Rate). Dalam hal ini USD convertible
atau dapat ditukar dan dijamin sepenuhnya dengan emas, dengan ketentuan USD35 ekuivalen dengan 1 troy once emas.

Dekrit Presiden Nixon tanggal 15 Agustus 1971 menyatakan bahwa nilai
tukar USD tidak lagi dikaitkan dengan Emas. Sistem ini disebut dengan
sistem kurs mengambang (floating Rate system) Dengan diberlakukannya
sistem ini pergerakan mata uang suatu negara ditentukan oleh mekanisme
supply dan demand di market.

Harga minyak dan emas dunia jika dihubungkan dengan pergerakan mata uang
adalah sebagai berikut.

AS selama ini dikenal sebagai negara yang membutuhkan konsumsi minyak
cukup besar didunia, sehingga US dollar sering juga disebut dengan Petro
Dollar. Naiknya harga minyak dunia secara tidak langsung akan berdampak
juga pada naiknya harga2 produksi dan harga barang2 konsumsi di AS.
Naiknya harga barang2 ini dapat memicu naiknya tingkat inflasi yang
lebih lanjut membuat nilai tukar US dollar cenderung tertekan di market.
Oleh sebab itu para pelaku pasar selalu mementau terus pergerakan harga
minyak dunia dan persediaan minyak AS. Karena perubahan kecil di kedua
hal trsebut dapat berpengaruh signifkan pada nila tukar USD.

Harga emas cenderung berbanding terbalik dengan harga minyak, jika harga
emas naik maka harga minyak akan turun. Emas merupakan salah satu
komoditi yang paling banyak diperdagangkan didunia, selain itu nilai
tukar emas relatif sama di berbagai negara. Oleh sebab itu banyak
pengungsi2 vietnam yang mengungsi ke AS membawa emas dalam
pengungsiannya, karena nilai emas yang relatif tetap, coba kalau para
pengungsi itu membawa mata uang negaranya sampai di AS, mereka gak akan bisa napa2in...karena mata uang vietnam tidak laku di AS.

Nah Sekarang:

Harga minyak kembali naik jumat di atas $65, mendekati puncak tujuh bulan di saat market terdorong oleh keputusan OPEC menahan output, turunnya persediaan minyak mentah AS dan harapan pemulihan ekonomi global.

Kontrak berjangka utama New York, light sweet crude pengiriman Juli, naik $65.93 per barel – yang terakhir kali angka tersebut tersentuh pada 5 November. Di awal perdagangan London, Brent North Sea crude pengiriman Juli melonjak menjadi $65.14 – yang juga tersentuh pada awal November.

Kartel OPEC kamis memutuskan untuk mempertahankan output, dengan tanda pemulihan ekonomi dan menguat harga minyak mentah membujuk anggota untuk mempertahankan level produksinya. OPEC yang memproduksi 40% minyak mentah dunia, mempertahankan level produksinya di 24.84 juta barel sehari setelah pertemuan di Wina.

Pada perdagangan selanjutnya jumat, New York crude berada di harga $65.90, naik 82 sen dari penutupan kamis. London Brent diperdagangkan di harga $65.07 per barel, naik 68 sen.



Baca juga artikel terkait di bawah ini...